''Penelitian ini didasarkan dari pemikiran bahwa perlunya satu metode yang mampu dikembangkan untuk mengetahui mutu indukan ikan gurame yang efektif dan efisien tanpa menyentuh ikan itu sendiri,'' kata I Gede.
Karakteristik suara dari masing-masing indukan ikan tersebut kemudian dibandingkan dengan jumlah telur yang dihasilkannya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ikan yang memiliki produktifitas tinggi memiliki rentang frekuensi dan intensitas yang lebih sempit yaitu 2.952 Hz. Selain itu, rentang Intensitasnya yaitu 19 dB dibandingkan dengan ikan yang memiliki produktivitas yang lebih rendah. Ikan dengan produktivitas rendah memiliki rentang frekuensi maupun intensitas yang lebih lebar yaitu 5.062 hz dan rentang intensitas 30 dB.
Saat ini penelitian tersebut masih terus dilanjutkan untuk mendapatkan data yang lebih maksimal. ''Teknologi ini diharapkan mampu memberi solusi bagi pembudidaya ikan gurame agar dapat dengan cepat dan mudah,'' katanya.